Entri Populer

Tuesday 11 March 2014

My Vespa Journey

My lecturer said i must mix this blog with english and indonesian..so i make this post..
im sorry if my grammar is bad, because im not good enough in english :D

My Vespa Journey....

Hmmm,
honestyly when i was 12 years old i really hate vespa, my father has 1 vespa VBB, i think this motorcycle is so old school,not like other japanese motorcycle, but when i was 17 years old and see so many vespa, i dont know from where this feeling, and i dont trust it, i interesting with vespa,

and when i start study to college i buy my first vespa

i bought her on august 2011, but the seller cheat on me, this vespa has so many trouble,
in the same year my uncle gave me pexie

same as semok, pexie has some trouble, but not too much like semok, so i survive with pexie until now,
semok? i sold him last year..

besides semok and pexie, i treat another one i call her "belo"






Semok and belo

but, like semok i also sold belo, because i have no time to treat 2 vespa, so sad right?
hahahah

from august 2011 untill now i got so many lesson from vespa, and the most is brotherhood, yeah..brotherhood of vespa is very strong, they help each other when the other brakedown/damage on the street, they always salute to othe scooteris(vespa rider) even thoght they dont know who are they..


i think thats is my little vespa journey..

once again i feel sorry if my english is bad :P

Salute!!
keep use your vespa..
save our vespa..

Ride Vespa With Pride










Monday 10 March 2014

Bengkel Vespa



Setelah post sebelumnya mengenai modifikasia PX lawas menjadi New PX sekarang gw mau ngasih info bengkel bengkel yang tokcer ngobatin vespa rusak


Generasi Pecinta Scooter
Bengkel langganan gw ini adanya di Jl. Rasuna Said, Cipete, Tanggerang (belakang  Perumahan banjar wijaya) disini melayani mulai dari servis ringan sampai berat, dan melayani juga pengecatan,
Urusan servis disini serahin aja ke bang jack, do’i uda maen vespa dari jaman bung karno masih maen sepeda fixie di monas (tua amat yak :p)jadi uda jago banget tuh nyetel mesinnya di jamin motor ngacir... kalo urusan pengecatan kita serahin aja ke Mbah..... gw ampe sekarang gk tau sih namanya si mbah siapa, uda kebiasaan amnggil mbah terus dari awal,hahahaha untuk biaya servis disini masih terbilang terjangkau kok, cocok lah buat kantong mahasiswa, kalo sampe turun mesin sih beda lagi, agak nguras dompet, tapi bang jack berani ngasih jaminan 1 taun mesin gak bakal trouble , kecuali yang make motornya jorok,kata bang jack. Kalo pengencatan memang agak mahal disini tapi ada jaminannya juga kalo cat gak bakal pudar setelah 4 taun asal berani merogoh kocek lebih dalem :D








Bengkel selanjutnya gw belom pernah datengin sih, cuman yang gw liat di majalah sih kayanya bagus lah ya
Yang pertama itu Chix Scooter, lokasinya di Jl. Cireunde raya No.11 tang-sel menurut yang ada di majalah sih bengkel doi ini melayani servis mesin,modifikasi,dan pengecatan juga..dan harganya lebih terjangkau lagi dari pada yang di atas tadi :D di tempat doi rame nih yang bikin NewPX, karena doi juga ngejual jok custom nya
Next,Rempoa Mulia Motor, Lokasinya di jl. Pahlawa no 17F rempoa , tanggerang.disini doi juga sama seperti bengkel sebelumnya, hanya saja disini hanya menerima yang 2 tak saja :D

Segini dulu dehtentang bengkel vespa nya..kalo gw nemu bengkel lagi nanti gw share lagi deh

Salam gigi tangan kiri :D

Budget Modifikasi New PX



Di post sebelumnya gw uda ngasih tau apa aja yang harus di ganti untuk memodifikasi  PX lawas menjadi  New PX, kita ambil contoh saja Exclusive 2 sebagai “bahan” NewPX




Berikut rincian harganya:
-Kepala+Speedo+Lampu NPX    : Rp 2.000.000,-
-Spion NPX                                  : Rp 250.000,-
-List Sayap NPX                           : Rp 250.000,-
-Hidung NPX                                : Rp 600.000,-
-Stop Lamp NPX                          : Rp 900.000,-
-Fork Cover NPX                          : Rp 170.000,-
-Jok NPX                                      : Rp 3.000.000,-
-Velg SIP(buat cakram)               : Rp 1.000.000,-
-Cakram 1 set                             : Rp 2.500.000,-

sekedar saran aja sih, kalo jok mending cari jok spartan second aja, kalo bisa ori copotan, jangan yang baru buatan bandung, nanti kalo di custom busa nya gak nge pas gitu, harga jok spartan sekitar 400-600an lah tergantung penjual, custom kulit+busa sekitar 700-800, see? lebih irit kan?


Kayanya sih segitu deh yang di butuhin, oh iya ini harga jika menggunakan part part original, jika ingin mengirit biaya bisa menggunakan spare part PX series yang di custom atau membeli barang yang buatan lokal saja

 

 nih yang mau liat aksesoris lainnya



Vespa New PX



New PX, generasi terakhir vespa 2 tak yang di produksi oleh piaggio vespa, terakhir di produksi di kisaran taun 2005, sebenarnya PX series memang sudah di kenal tangguh soal ketahanan mesinnya,Tenaga besar yang dimiliki motor jenis PX ini menjadi primadona para penikmat kecepatan dengan vespa.

Sayang di tahun 2005 PT. DanMotor Indonesia menutup pabriknya dan mengehentikan produksi, sebagai satu satunya pabrik vespa di Indonesia di karenakan kalah bersaing dengan motor-motor pabrikan jepang yang lebih simpel,praktis,dan lebih murah ketimbang vespa keluaran terbaru.

Tapi di tahun 2008-2009(Lupa pastinya)  Piaggio mulai kembali ke industri motor di indonesia dengan vespa maticnya, dan suatu kejutan dari Piaggio Italia yang mengatakan di akan kembali memproduksi NewPX , dan di tahun 2011 NewPX masuk ke indonesia, dan seperti sebelum-sebelumnya harganya sangat lah jauh di atas normal, 60 juta rupiah!! Bandingkan saja dengan kawasaki yang membandrol ninja 250 nya di kisaran 45jt++, oleh sebab itu lah sekarang PX series taun taun lawas kembali di buru untuk di modifikasi menjadi New PX
Tipe tipe PX series yang bisa di modifikasi menjadi New PX :
 -Exclusive 1 dan 2 <<Sangat pas di jadikan “bahan” karena tidak butuh banyak perubahan
 -Spartan
 -Strada
 -Excel << Sebenarnya sangat tidak di anjurkan, karena harus memotong bodi motor bagian belakang

Spare part yang harus di ganti agar tampilan menjadi seperti  NewPX:
                -Batok Lampu
                -Spion
                -Spakbor depan
                -Hidung(Dasi)
                -Jok
                -Stop Lamp
                -Lampu sein
                -List pinggir bodi
Jika ingin memodifikasi lebih ekstrim lagi agar 100% mirip aslinya, bisa mengganti velg depan dan memasang piringan cakram di ban depan
segini dulu kali ya post tentang modifikasi New PX nya, budget yang di butuhin? Next post yah



Perbedaan Antara Vespa Sprint dan Vesp Sprint Veloce

posting copas lagi nih...gpp ye..sekalian share ilmu vespa nya..:D

buat yang masih belum bisa bedain sprint veloce dan sprint biasa nih ada beberapa perbedaan yang bisa diliat, karena banyak yang masih newbie di vespa ketipu, di bilang sprint veloce tapi ternyata sprint biasa yang seditikit di modifikasi, 


cekidot gan...

VESPA 150 SPRINT VS VESPA 150 SPRINT VELOCE


Lahirnya Vespa Sprint dalam medio dekade 1960?an sebagai salah satu varian scooter produksi Piaggio, terbilang cukup mencuri perhatian para scooterist di seluruh dunia. Dengan penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa Grand Lux, Vespa 150 Sprint hadir seakan ingin melanjutkan semangat kebebasan generasi 1960?an kepada genarasi 1970?an dalam hal berkendaraan scooter tanpa harus kehilangan sentuhan stylish namun tangguh.


Hampir setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari vespa umumnya keluaran dekade 1960?an (VNA/VNB/VBB/VBC). Memiliki ukuran ban lebih lebar (3.50X10?), box dikedua bagian kiri kanannya serta spakbor yang lebih besar dibandingkan vespa kelas super menjadikan scooter ini tampil lebih unggul dan gagah dibandingkan dengan sekelasnya (150cc).


Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat Vespa 150 Sprint seakan ingin menghidupkan kembali nuansa Vespa GL dalam bentuk lain di era 1970?an namun dengan harga yang terjangkau. Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa serie ini merupakan spec-drop dari Vespa GL.


Didukung oleh strategi pemasaran khas vespa, sepertinya Piaggio cukup berhasil dalam penjualan produksi vespa serie sprint, hal ini mengingat dalam variant tersebut sempat dikeluarkan dua jenis dimana keduanya memiliki perbedaan-perbedaan yang nyata dari segi penampilan maupun ketangguhan mesinnya.





Vespa 150 Sprint


Dikeluarkan pada tahun 1965 hingga 1974, Vespa 150 Sprint merupakan generasi awal dari serie ini. Menggunakan salah satu keluarga mesin klasik 145.55 cc dengan penambahan cukup signifikan dalam hal kekuatan yaitu melalui besaran daya angkut yang diselaraskan dengan kecepatannya.


Kerangka body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian kanan tersemat kata Vespa Sprint tersusun miring dua baris dengan style italic handwritting terbuat dari sejenis campuran alumunium yang berefek kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan kata dibagian belakang, tertulis 150 Sprint tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama seperti bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang.


Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang berbentuk oval, Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan permintaan yaitu model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang) berwarna biru tua maupun dan jok panjang (single-seater).


Adapun bagian-bagian yg berlapis krum adalah baut gagang rem depan dan gagang kopling, klakson, rumah lampu belakang, ring lampu depan, kunci stang, tutup kunci stang dan kunci tutup box bagasi. Lapisan berwarna seng terdapat pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan mur serta tutup bak kopling.


Sementara itu bagian yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus terdapat pada bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait) box mesin, gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa stainless adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet.


Dengan stang (handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval, adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.



Vespa 150 Sprint Veloce


Diproduksi antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150 Veloce dirancang lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah satunya adalah dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator yang diperbesar.


Perubahan lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga menghasilkan suara berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed mesin mencapai 97km/h, ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan Vespa 150 Sprint. Veloce memiliki model baru dalam bentuk lampu depan yang membulat dengan lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer.


Speedometerpun mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan Vespa 150 Sprint. Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa Super serie terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai warna putih fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h.


Sama halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti serie vespa keluaran sebelumnya.


Dengan tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce berwarna abu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya. Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga speedometer dan karet box kiri-kanannya.


Lampu belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian atasnya dengan warna senafas warna body.


Pada perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas beraksen krum dimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang berbintik halus dan berwarna hitam dengan posisi horizontal. Sementara itu pada bagian belakang tertulis vespa v. beraksen krum ter-emboss yang dibingkai dengan bentuk segi empat memanjang dimana dasar dari tulisan tersebut berwarna hitam berbintik halus dengan posisi horizontal. Adapun bahan dan material dari pada tulisan tersebut sama dengan serie sebelumnya.


Lapisan krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan, tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur, dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang (termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin. Kesan warna metal halus terdapat pada gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci box mesin, kuku macan dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisan stainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah.


Adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119. Pada perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body pindah posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk piaggio era 1980?an.


Namun demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg, tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.


Seiring dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970?an yang dikenal dengan flower generation, Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian warna-warna cerah dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada Vespa 150 Sprint hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak demikian halnya dengan Vespa 150 Sprint Veloce.


Veloce dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda antara lain sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971 biru, 1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975 hijau ascot, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan abu-abu polaris.



Head To Head


Berikut ini adalah perbedaan spesifikasi yang menyertai Vespa 150 Sprint dengan Vespa 150 Sprint Veloce:





 


  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder: bore 57,0 mm
  • piston stroke: 57,0 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 2/4800
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell’Orto SHB 16/10
  • gears 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (1.97 US gallons)
  • mileage: 2,1l/100Km (112mpg)
  • tires: 3.5 x 10″
  • weight: 89 kg (172lbs)
  • max. speed: 94 km/h (57mph)
  • Engine scheme: VLB1M
  • VIN scheme: VLB1T 1001-1205477




  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder bore: 57 mm
  • piston stroke: 57 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 8/5000
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell’Orto SI 20/20
  • gears: 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (2 US gallons)
  • mileage: 2,08l/100Km (113mpg)
  • tires: 2.75 x 9″
  • weight: 89 kg (178lbs)
  • max. speed: 97km/h (59mph)
  • VIN scheme: VLB1T 150001-368119


Kesimpulan


Dengan sentuhan menyerupai Vespa GL yang dimodifikasi sana-sini dari serie-serie vespa sebelumnya, maka kehadiran Vespa 150 Sprint maupun Vespa 150 Sprint Veloce telah memperkaya khazanah vespa baik di luar maupun di dalam negeri. Perubahan serta modifikasi itulah pada kelanjutannya menjadikan vespa serie sprint sebagai salah satu varian yang menjadi primadona produk Piaggio di era 1970?an dengan harga terjangkau dibandingkan dengan serie-serie khusus lainnya pada saat itu.


Saat ini serie sprint apabila dibandingkan dengan serie terjangkau lain yang seusianya (mis. Vespa Super) sedikit demi sedikit telah menghilang dari peredaran. Banyak peminat dari luar negeri yang menginginkan vespa serie tersebut dengan berbagai tambahan modifikasi untuk di re-export. Mengingat secara fisik sangat sesuai dengan postur kebanyakan orang-orang Eropa maupun Amerika. Tugas kitalah para scooterist di negeri tercinta ini untuk menjaga populasinya,

 save our scooter bro…!. (dari berbagai sumber)

Sejarah Vespa

Kali ini kita bahas mengenai sejarah Vespa,

sebelum nya sorry karena post gw yang ini copas dari blog orang, sebenernya gw ada bukunya yang lebih lengkap dari post ini isinya, tapi masya oloh..kriting tangan gw ngetiknya..






Vespa didirikan tanggal 23 April 1946 di Florence di bawah perusahaan induk Piaggio & Co. SpA yang bermarkas di  Pontedera Italia.   Piaggio merupakan perusahaan pembuat kendaraan roda dua terbesar di Eropa dan terbesar ke-empat dunia ditinjau dari sisi penjualan. Sejak awal produksi, skuter Vespa telah terkenal akan cat yang melekat kuat, body motor yang terbuat dari baja tekan, penutup mesin yang punya estetika (yang sekaligus bisa menyembunyikan mekanisme mesin maupun gemuk atau kotoran yang menempel), papan pijakan kaki rata (yang menyediakan perlindungan kaki), dan tameng depan struktural yang sekaligus melindungi pengendara dari terpaan angin maupun air dari depan.    Tidak diragukan lagi, Vespa merupakan skuter pertama yang secara global meraih kesuksesan.

 
 Inspirasi desain Vespa (dan Lambretta) dianggap diambil dari skuter buatan Nebraska, Amerika yaitu skuter Cushman Airborne A53 berwarna hijau zaitun (di kemudian hari justru Cushman menjadi pabrik di bawah lisensi Vespa)  yang sebelum PD2 banyak berkeliaran di Italia sebagai transportasi militer Amerika karena taktik perang NAZI saat itu yang menghancurkan jalan dan jembatan di Dolomites (daerah sektor Alps) dan  perbatasan Austria.
Pada Perang Dunia I dan II, perusahaan pendahulu Vespa (Piaggio) memfokuskan pada produksi pesawat pembom.  Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa Pontedera menjadi target dan akhirnya dihancurkan oleh bom Sekutu.   Ekonomi Italia pun lumpuh dan keadaan jalan yang hancur saat itu tidak mendukung pembangunan kembali pasar mobil.   Enrico Piaggio, putra pendiri Rinaldo Piaggio, memutuskan untuk meninggalkan bidang penerbangan dalam rangka mengatasi kebutuhan mendesak Italia akan sarana transportasi yang modern namun cukup terjangkau oleh rakyat.  
Enrico Piaggio melalui pabriknya di Biella sebenarnya telah memproduksi motor-scooter (1943-1944).   Prototipe ini didesain oleh insinyur Piaggio yaitu Renzo Spolti bersama Vittorio Casini dan diberi kode MP5 (Moto Piaggio 5), yang kemudian oleh para pekerja dinamai “Paperino” yang berarti “Donald Duck”.   Enrico Piaggio tidak menyukai desain ini kemudian meminta insinyur Corradino D’Ascanio untuk me-review proyek tersebut dan mendesain kembali sesuatu yang berbeda, dengan pengembangan teknis dan model.   Meskipun tidak suka, namun 100 unit Paperino telah diproduksi yang sekarang hanya dimiliki oleh para kolektor (salah satunya ada di Indonesia). 
 
(Spesifikasi Paperino : Dua tak, Silinder tunggal, Bore 50 mm, Stroke 50 mm, Kapasitas 98 cc, Girbox continuous speed-variator, Transmisi rantai atau cardan, Top speed 60 km/h,  Suspensi 2 pipa berpegas, Rem tromol, Ban 4.00-10)
Insinyur aeronautika Corradino D’Ascanio (bergabung dengan Piaggio tahun 1934) yang mendapat tugas pendesainan kembali tersebut sebelumnya bertanggung jawab akan desain, konstruksi, dan menerbangkan helikopter modern pertama Agusta.    D’Ascanio sebelumnya telah dimintai konsultasi oleh Ferdinando Innocenti untuk mendesain kendaraan yang sederhana, kuat, dan terjangkau, mudah dikendarai laki-laki maupun wanita, bisa memuat penumpang, dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor (maka keluarlah Lambretta pertama).    Karena suatu hal, D’Ascanio bermasalah dengan Innocenti kemudian menyerahkan desainnya kepada Enrico Piaggio.

D’Ascanio membuat rancangan yang simple, ekonomis, nyaman dan juga elegan.   D’Ascanio memang  memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru karena ia sendiri sebenarnya benci dan tidak dapat mengendarai sepeda motor roda dua karena dianggapnya berat, kotor, dan tidak tangguh.    Maka ia mengambil gambaran dari keahliannya di bidang teknologi pesawat terbang.   Dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis.   Garpu depan seperti ban pesawat yang sedang mendarat dan mudah untuk penggantian ban.   Hasilnya adalah sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.

Tahun 1945, tahun dimana Indonesia mendapatkan kemerdekaannya, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya berupa sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong.  Yang mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.  Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, sang insinyur merancang papan penutup kaki pada bagian depan.  Proyek ini dipimpin langsung oleh Corradino d’Ascanio sehingga hak paten pun segera dapat mereka kantongi.


Tahun 1946, selesailah prototipe skuter dengan seri MP 6 (Moto Piaggio 6). Saat sang boz Enrico Piaggio melihat prototipe MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan tersebut diberi nama “Vespa” (=tawon). Vespa menurut bahasa Latin dan Italia memang berarti tawon.
 
Pada tanggal 23 April 1946, jam 12 di kantor pusat untuk penemuan, model dan pembuatan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Ministry of Industry and Commerce) di Florence, Piaggio e CSpA mengambil paten untuk “sebuah sepeda motor yang kompleks, bagian dan elemennya rasional, yang digabungkan dengan frame yang dilengkapi tameng lumpur,  dan casing yang menutupi seluruh bagian mekanis “.   Pada bulan Desember hak paten tersebut disetujui.   Pada musim semi 1946, tiga belas contoh pertama MP6 yang diproduksi massal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia muncul.
Setelah debut publik di Milan Fair 1946, lima puluh pertama dijual perlahan, mungkin karena harganya untuk segmen atas seperti ketika pertama kali diintroduksi ke Indonesia.    Penjualan vespa tahun 1947 sejumlah 2.500 unit, lebih dari 10.000 unit pada tahun 1948, 35.000 unit pada akhir tahun 1949, lebih dari 60.000 unit pada tahun 1950, dan lebih dari satu juta unit pada tahun 1956 yang membuktikan bahwa bentuk ‘tawon’ tersebut sangat bisa diterima oleh masyarakat saat itu.  Selain kesuksesan Italia dalam menjadi perintis bentuk motor ala ‘tawon’ itu, bahasa Italia juga mendapatkan kosa kata baru, yaitu “vespare” yang berarti pergi ke suatu tempat menggunakan Vespa.

Antara tahun 1960-an hingga 1970-an, Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.  Produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng.   Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj.   Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super.   Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa.
Pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.  Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikitpun mampu menyaingi Piaggio.  Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU.  Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.  Ada yang menganggap bahwa fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya.   Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
  
Produk GS 150 kala itu sangat populer sehingga hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an.   Kala itu vespa ini dikenal sebagai Vespamore (di Indonesia dikenal sebagai vespa Ndog / telur atau vespa Kongo).    Kemudi dan lampu sorot seri ini mulai dibuat menyatu dan bentuk pantatnya benar-benar masih membulat yang menjadi ciri khasnya.
Vespa secara garis besar terbagi dalam dua ukuran, “largeframe” dan “smallframe”.    Vespa smallframe terdiri dari versi 50 cc, 90 cc, 100 cc, dan 125 cc.   Semua menggunakan mesin yang diturunkan dari model 50 cc tahun 1963.   Vespa largeframe di 125 cc, 150 cc, 160 cc, 180 cc, dan 200 cc menggunakan mesin yang diturunkan dari mesin 125 cc yang didesain ulang produksi akhir tahun 1950-an.    Vespa largeframe berevolusi menjadi PX di akhir 1970-an dan diproduksi dengan versi 125 cc dan 150 cc sampai Juli 2007.    Smallframe berevolusi menjadi PK pada awal tahun 1980.

Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa dengan mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Grand Turismo dan Vespa PX 150.   Vespa bukan hanya sekedar skuter tapi menjadi salah satu icon besar orang Italia.  Berikut ini adalah tahun rilis masing-masing model Vespa (dari tahun 1944 hingga 1980) :
Vespa MP5 & MP6 Prototipe – 1944 hingga 1945 Vespa 98 – 1946 Vespa Corsa – 1947 Vespa 125 – 1948 Vespa GS 150 – VS1 to VS5 Gran Sport – 1955 hingga 1961 Vespa GS 160 – MK1 to MK2 – 1962 Vespa GT Gran Turismo & Sportique – 1962 hingga 1967 Vespa 125 Super & 150 Super VBC – 1965 hingga 1979 Vespa Sprint & Sprint Veloce VLB – 1969 hingga 1979 Vespa SS 180 SuperSport – 1964 hingga 1968 Vespa Rally – 1968 hingga 1972 Vespa 50 & 50 Special – 1964 hingga 1973 Vespa Primavera – 1968 hingga 1976 Vespa PX – 1980 hingga 1982
sumber: http://blitarpunyavespa.blogspot.com/2011/01/sejarah-vespa-yang-legendaris.html